Ketahui Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar Dalam Kandungan
Ketika tali pusar yang dimiliki bayi terlalu panjang, maka beberapa gerakan bayi dalam kandungan bisa menyebabkan masalah ini. Gerakan bayi yang kuat dalam kandungan bisa meningkatkan ketegangan tali pusar. Akibatnya tali pusar yang meregang bisa membuat bayi terlilit. Umumnya hal ini bisa menyebabkan lilitan pada bagian leher bayi. Namun tali pusar yang panjang juga bisa menguntungkan karena bisa melindungi aliran darah dari ibu ke bayi. Tapi jika berlebihan juga bisa menyebabkan resiko kelahiran prematur.
Gerakan Bayi yang Kuat
Umumnya setiap bayi memiliki ukuran tali pusat yang berbeda-beda. Tali pusar bekerja untuk melindungi janin agar selalu mendapatkan nutrisi dari ibu. Tali pusat berisi sebuah zat gelatin atau jeli yang berfungsi untuk melindungi pembuluh darah dalam tali pusar. Gelatin juga berfungsi untuk melindungi pembuluh darah tali pusar agar tidak terkena tekanan yang berlebihan. Ketika gerakan bayi normal maka tali pusar akan normal namun jika gerakan berlebihan maka tali pusar juga bisa menjadi panjang. Jadi dorongan gerakan bayi yang kuat dalam kandungan akan mendorong bayi terkena lilitan tali pusar. Ibu hamil harus mengikuti semua perkembangan janin dari tahap awal sampai akhir kehamilan.
Bayi Turun ke Ruang Panggul
Pada akhir kehamilan maka biasanya bayi sudah mulai turun ke ruang panggul. Ketika masih dalam puncak rahim maka bayi memiliki tali pusar yang mengikuti gerakan bayi. Jika bayi masuk ruang panggul maka semua paket plasenta termasuk tali pusar juga akan dibawa turun oleh bayi. Posisi saat itu biasanya air ketuban masih penuh sehingga mendorong tali pusar melilit bayi, terutama pada bagian leher. Jika hal ini terjadi maka biasanya tali pusar akan terbawa bayi sesuai dengan gerakan putaran dari ujung fundus hingga ke ruang panggul. Umumnya kondisi ini memang menjadi tanda-tanda akan melahirkan dalam waktu dekat.
Kehamilan Kembar
Kehamilan kembar juga bisa menyebabkan resiko bayi terlilit tali pusar. Lilitan tali pusar bisa terjadi pada bayi itu sendiri atau acak dengan kembarannya. Kondisi ini biasanya sudah terdeteksi pada pertengahan kehamilan. Biasanya kehamilan kembar juga akan lahir pada waktu yang lebih awal sehingga posisi bayi turun ke ruang panggul juga lebih cepat. Kehamilan kembar dengan kantung ketuban satu memiliki resiko bayi terkena lilitan tali pusar yang lebih besar.
Ukuran Bayi Terlalu Besar
Ukuran bayi yang terlalu besar seperti pada ibu hamil yang menderita diabetes gestasional juga memiliki resiko tinggi bayi terlilit tali pusar.
Bayi dengan ukuran yang besar sebenarnya dipengaruhi dari kadar gula yang tinggi semasa ibu sedang hamil. Kadar gula dalam ibu juga bisa melewati plasenta dan kemudian diolah oleh pankreas janin untuk menghasilkan insulin. Hal inilah yang menyebabkan bayi berukuran besar. Akibatnya gerakan dan berbagai dorongan posisi bayi inilah yang membuat bayi terlilit tali pusar. Jadi semua ibu hamil harus waspada dengan bahaya diabetes saat hamil yang bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Seperti inilah Prosedur Persalinan untuk Bayi Terlilit Tali Pusar
- Persalinan untuk ibu yang mengandung bayi yang terlilit tali pusar harus dilakukan dengan ahli yang sudah berpengalaman. Jika bayi mengalami sungsang sehingga tali pusar melilit leher bayi, maka tindakan memutar bayi bisa dilakukan menjelang proses persalinan.
- Jika bayi sudah terlilit tali pusar sementara jadwal persalinan masih jauh, maka ibu bisa dibantu dengan memberikan oksigen. Pemberian oksigen bisa dilakukan di rumah dengan mengatur posisi ibu hamil tidur miring. Cara ini akan membantu bayi mendapatkan oksigen karena tekanan oksigen bayi akan menurun karena tali pusar yang terlilit.
- Jika dalam pemeriksaan diketahui posisi bayi sudah masuk ruang panggul, tidak ada masalah detak jantung, ibu hamil sehat, dan sudah masuk masa persalinan ditandai dengan pembukaan dinding rahim maka ibu bisa melahirkan normal. (baca juga: cara agar persalinan normal dan tidak sakit)
- Jika akan melakukan persalinan normal dan ibu hamil memenuhi syarat untuk melahirkan secara normal maka sebaiknya dokter tidak memberikan obat untuk induksi. Pemberian obat induksi bisa menyebabkan kontraksi yang berlebihan dan bayi mengalami stres dalam rahim.(baca juga: induksi pada janin – bahaya dan pencegahan)
- Jika ibu hamil sudah lemah, detak jantung bayi dan ibu menurun drastis, maka biasanya dokter akan menyimpulkan untuk melahirkan dengan operasi caesar. (Dikutip dari hamil.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar